loading...

Pecat Pegawainya karena Shalat, Gubernur DKI Didesak Copot Dirut Transjakarta

Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik mendesak Gubernur Djarot Saiful Hidayat untuk memecat Direktur Utama (Dirut) PT TransJakarta Budi Kaliwono.
Pasalnya, Taufik menilai, buntut dari bobroknya manajemen di perusahaan plat merah tersebut, hingga kini Pemda DKI belum juga mampu memberi layanan transportasi yang maksimal bagi warga Jakarta.
Mulai dari kegagalan TransJakarta membangun angkutan umum yang aman dan nyaman, kegagalan membuat pengguna kendaraan pribadi beralih ke busway, kemudian kegagalan perusahaan mensejahterakan karyawan, hingga yang terakhir kasus pemecatan karyawan hanya karena terlambat menjawab telepon dari direktur karena sedang menjalankan ibadah sholat.
"Kesalahan Dirut Transjakarta sudah sangat fatal dan terlalu banyak, jadi kami minta dipecat saja secepatnya," ujar Taufik, di kantor DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Taufik mengaku, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan politisi Kebon Sirih lainnya, khususnya di Komisi B DPRD DKI yang konsen mengawasi bidang transportasi.
Selain itu, DPRD DKI juga akan melayangkan surat panggilan kepada Dinas Perhubungan dan juga Gubernur Djarot Saiful Hidayat untuk secepatnya memberhentikan Budi Kaliwono.
"Insya Allah, dalam dua atau tiga hari ke depan kami akan bertemu membahas pemberhentian Dirut TransJakarta. Buat apa juga dipertahankan kalau kinerjanya bobrok," cetus Ketua DPD Gerindra DKI itu.‎
Dijelaskan Taufik, justru kondisi TransJakarta akan semakin amburadul jika tidak segera ada evaluasi. Sementara angkutan massal ini adalah andalan bagi Pemprov dalam melayani transportasi masyarakat di Ibu Kota.
"Jadi, Pemda DKI jangan menunggu terlalu lama untuk melakukan perbaikan di Transjakarta. Kalau untuk kebaikan ya harus disegerakan," ujarnya.‎
Diketahui, Dirut Transjakarta Budi Kaliwono ‎menjadi sorotan pasca beredarnya surat peringatan ketiga (SP3) untuk Pegawai Transjakarta, Mulyona, hanya gara-gara terlambat menjawab pesan dari orang nomor satu di PT Transjakarta.
‎ Padahal, alasan Mulyana tidak langsung menjawab pesan pimpinannya itu, karena sedang menunaikan ibadah sholat.
Sebelumnya, Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan juga mengatakan, bahwa Mulyana mendatangi kantornya untuk menceritakan nasib yang dialami.
"Saya mendengarkan keluh kesah Mulyana, dan dapat disimpulkan bahwa yang bersangkutan menjadi korban kesewenang-wenangan Dirut Transjakarta," ujar Tigor, Selasa (18/7/2017) kemarin.‎
Tigor kemudian memposting cerita Mulyono itu ke akun Facebooknya. Tigor heran kenapa orang salat bisa diberi disanksi tanpa terlebih dahulu dimintai klarifikasi.
"Coba kita pikir baik-baik, kok orang sholat dianggap pelanggaran kerja dan dihukum," sesal Tigor.

0 Response to "Pecat Pegawainya karena Shalat, Gubernur DKI Didesak Copot Dirut Transjakarta"

Post a Comment