loading...

Desa Terkaya di Dunia dan Kisah Luar Biasa Pemimpinya

Setiap keluarga tidak hanya mempunyai rumah berbentuk vila 400 — 600 m2, tapi juga ada mobil sedan bahkan ada yang sampai 3. | Foto: bp.blogspot.com
Tentunya kita sebagai bangsa Indonesia sedih, negeri berkumpulnya mayoritas petani, tapi beras, kedelai dan produk-produk pertanian lainya justru harus import dari negara Industri.

Indonesia negeri kelautan, tapi lucunya masihmelakukan import garam, sungguh memilukan dan menyedihkan

Semoga saja dengan tulisan terkait dengan Desa Terkaya di Dunia dan Kisah Luar Biasa Pemimpinya ini mampu memberikan inspirasi untuk para pembaca khususnya untuk mereka para pemimpin mulai dari presiden, menteri, gubernur, bupati, camat, kepala desa/lurah, hingga di tingkat RT semuanya.

Buat para pemimpin dan wakil rakyat yang ngakunya berpedoman pada Agama Islam, dulu saat kami kasih saran supaya kalian meneladani para sahabat Nabi yang memegang prinsip,
Jika rakyat lapar, biarlah saya yang menjadi orang pertama merasakan lapar. Dan jika rakyat makmur dan sejahtera, biarlah saya menjadi orang terakhir merasakanya”,

Membaca saran kami tersebut kalian bilang para pejabat dan pemimpin serta wakil rakyat di Indonesia tidak mungkin bisa seperti mereka karena sekarang jamanya sudah berbeda dan tidak akan mungkin ada pemimpin yang memiliki idealisme seperti di atas..

Tapi perlu anda ketahui, kami masih bisa menemukan orang yang ternyata bukan seorang muslim sekalipun tapi dalam memimpin justru bisa memegang prinsip seperti sahabat nabi sebagaimana tercantum diatas.
 
Dialah Wu Renbao seorang pemimpin desa yang mengantarkan kemakmuran warga desanya hingga desanya meraih gelar sebagai DESA TERKAYA di DUNIA.
 
Rahasia kesuksesanya karena dia memegang prinsip kepemimpinan seperti sahabat nabi yaitu memegang prinsip “Kebahagiaan dinikmati Warga Desa, Kesulitan dipikul pejabat”.

Jika anda sudah membawa-bawa nama AGAMA ISLAM sebagai pedoman partai anda, berperilakulah sebagaimana ajaran Islam yang sesungguhnya. Saran dan masukan kami ketika anda terpilih, JANGAN BIKIN MALU AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU DAN KINERJA ANDA YANG MENJIJIKAN dan memalukan.
 
Melalui tulisan ini kami ingin berbagi tulisan yang menceritakan tentang kisah sukses sebuah desa yang dahulunya miskin dan terpencil hingga akhirnya sekarang ini bisa menjadi Desa terkaya di Dunia.
 
Kami juga berpesan melalui tulisan ini semoga saja pemimpin-pemimpin dari mulai Kepala Desa, Camat, Bupati, dan Presiden termasuk para calon wakil rakyat dan para menteri juga pejabat penentu kebijakan serta kepada setiap individu dari para pembaca untuk bisa terinspirasi dari cerita ini.

Jika anda sudah bisa mendapatkan inspirasi dari tulisan ini mohon kiranya juga berkenan untuk membagikan tulisan ini kepada teman, group komunitas dan lainya karena ini memang sangat penting untuk bisa merubah Desa-desa di negara kita juga supaya bisa lebih maju sebagaimana Kisah dari Desa Terkaya di Dunia ini.

Membayangkan tinggal di sebuah desa yang sangat kaya raya pastinya menjadi impian setiap orang. Hal itu juga yang mungkin dirasakan oleh Penduduk Desa Hua Xi di China karena Desa tersebut merupakan Desa Terkaya di Dunia.

Namun yang harus DICATAT dan di INGAT bahwa pencapaian desa Hua Xi bisa menjadi Desa Terkaya di Dunia bukan tanpa perjuangan dan proses yang panjang.

Dikutip dari indonesiamedia.com (24/4/12), Diberitakan bahwa Desa Hua Xi, yang terletak di propinsi Jiang Shu, di tahun 1961 merupakan satu desa kecil, hanya 380 keluarga, 1520 orang, dan sangat terbelakang.

Gedung pencakar langit ini berada di Desa Terkaya di Dunia yang pembangunanya dari iuran warga desa | Foto: lanaeng.blogspot.com


Perlahan namun pasti desa ini perlahan bangkit dan terus berjuang membangun desanya. Dibawah pimpinan sekretaris Partai, Wu Renbao akhirnya sekarang menjadi satu desa termaju diseluruh Tiongkok, dengan penduduk lebih dari 30 ribu dan areal lebih dari 30 Km. Berhasil menggabungkan 16 desa disekitarnya, setiap keluarga tidak hanya mempunyai rumah berbentuk vila 400 — 600 m², tapi juga ada mobil sedan bahkan ada yang sampai 3.



Di tahun 2005 Desa Hua Xi berhasil mencapai penjualan produksi senilai lebih 30 milyar Yuan. Mereka membangun Pagoda, tugu-emas, danau, taman-internasional dan taman Petani, bahkan membangun proyek tamasya dengan 80 pemandangan alam yang indah. Selama ini telah melayani tamu-tamu dari lebih 120 negara dan daerah. Setiap tahunnya bisa menerima 1 juta orang yang ingin melihat keberhasilan desa Hua Xi.



Bagaimana proses perkembangan desa Hua Xi bisa begitu hebat sehingga mendapatkan julukan “Desa No. 1 didunia”?



Disamping itu, berturut-turut Desa Hua Xi juga mendapatkan julukan “Basis Organisasi Partai termaju”, “Model Dewan Petani Tiongkok”, “Kesatuan Maju Pekerjaan Ideologi-Politik Berkebudayaan”, “Model Tipikal Kebudayaan Tiongkok”, “Kesatuan Maju Pekerjaan Ideologi-Politik Usaha Industri Pedesaan Tiongok”, “Industi Termaju Dari Perindutrian Pedesaan Tiongkok”, “Taman Industri Dari Teknologi Perindustrian Pedesaan Tiongkok”, … dsb.



Benar-benar tidak salah Desa Hua Xi mendapatkan kehormatan sebagai “Desa No.1 Didunia” dari berbagai kalangan masyarakat Dalam dan luar negeri!



Dari beberapa tulisan yang pernah kami baca, patut diperhatikan cara memimpin Wu Renbao, sekretaris Partai di desa Hua Xi ini, sekalipun kelahiran petani biasa dan tidak berpendidikan tinggi.

    Semboyan yang dia ajukan: “Kebahagiaan dinikmati Warga Desa, Kesulitan dipikul pejabat”. Dan, prinsip yang dijalankan didesa Hua Xi, “maju dan makmur bersama”.

Bukan sebagaimana prinsip Deng, “memperkenankan sementara orang kaya lebih dahulu”.

Begitulah Pak Wu ini membawa penduduk desa Hua Xi maju makmur sampai sekarang ini. Seorang pengunjung dari Amerika menyatakan, Pak Wu seperti Lee Kuan Yao di Singapore.



Perkembangan pesat baru terjadi setelah awal tahun 80, pada saat politik “Membubarkan Komune Rakyat” mulai dijalankan dengan memperkenankan setiap Desa berinisiatif melancarkan usaha sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing dan kebutuhan pasar.

Semboyan yang dia ajukan: “Kebahagiaan dinikmati Rakyat, Kesulitan dipikul pejabat”. | Foto: sibenik.in


Jadi, setelah didesa-desa diperkenankan menggunakan tanahnya untuk berproduksi yang dikehendaki sesusai kebutuhan pasar. Jadi, setelah Pemerintah pusat menerima keunggulan ekonomi-pasar dari system kapitalis. Tidak lagi sepenuhnya menjalankan segalanya harus direncana oleh Pemerintah pusat, sedang daerah, desa-desa bertanam atau berproduksi sesuai pembagian tugas yang ditentukan Pemerintah Pusat.



Salah satu kesalahan prinsip system sosialisme yang segalanya diatur/dikendalikan secara sentral, dan mudah terjerumus kekesalahan manusia yang subjective atau hanyut oleh kepentingan pribadi.

Lebih lanjut, desa Hua Xi setelah berhasil meningkatkan produksi pertanian dengan mekanisasi, mereka benar-benar mengembangkan usaha industry di desanya, membangun pabrik baja dan pipa-baja.



Usaha menjadi lebih besar setelah Wu Renbao menggabungkan beberapa desa disekitarnya, menambah jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk industry. Sehingga hasil produksi baja setahunnya mencapai 2,2 juta ton, sedang pipa-pipa berbagai jenis untuk sepeda, sepeda-motor dan perabot rumah-tangga, hampir 300 ribu ton/tahun.



Dari hasil produksi desa Hua Xi sudah ada yang eksport ke AS, Canada, Eropa, Australia dan bebrapa Negara Asia-tenggara.



Desa Hua Xi telah menjadi kaya tidak berarti apa-apa seandainya seluruh Tiongkok tidak menjadi kaya. Itulah sebab, di tahun 2001, Desa Hua Xi memperluas wilayah dengan menggabungkan 16 desa disekitar menjadi satu pengurusan Desa Hua Xi untuk maju bersama.



Demikianlah sekarang ini desa Hua Xi menjadi besar dan lebih makmur lagi dengan bertambahnya tenaga kerja. Lengkap dengan produksi bahan pangan, buah-buahan, pohon, peternakan dan perikanan.



Di tahun 2010, mereka menyambut peringatan 50 tahun pembangunan desa Hua Xi, dengan hasil produksi senilai 50 Milyar untuk kebahagiaan dengan memperkaya 50 ribu orang. Mewujutkan perkembangan yang serasi antara ekonomi, penduduk, sumber-alam dan lingkungan, lebih lanjut mempertahankan “Desa Terkaya Didunia” dengan meningkatkan kebudayaan, keserasian dan harmonis.



Penduduk desa Hua Xi menyatakan, keberhasilan desa Hua Xi menjadi begitu makmur, tidak terlepas dari kepemimpinan Wu Renbao. Itulah sebab mereka tidak hendak pimpinan diganti orang lain, sejak tahun 1961, desa Hua Xi dipimpin oleh Wu Renbao. Dan karena pak Wu sudah lanjut usia, beberapa tahun yang lalu Wu Renbao bersikeras mengundurkan diri.

desa Hua Xi setelah berhasil meningkatkan produksi pertanian dengan mekanisasi, mereka benar-benar mengembangkan usaha industry di desanya | foto sibenik.in


Setelah pengunduran dirinya kemudian yang diangkat sebagai penggantinya adalah putra ke-4nya. Menunjukkan kesadaran petani masih feodal, menganggap keberhasilan membawa kehidupan makmur, terutama ditentukan oleh seorang pemimpin, pribadi orangnya. Bukan bersandar pada sistemnya.

Bagaimana Wu Renbao mengatur pembagian hasil-kerja di Desa Hua Xi? Prinsip “mendapatkan sesuai dengan hasil kerja”, “kerja makin keras mendapatkan makin banyak” berusaha dipegang dan dilaksanakan. Keuntungan 20% untuk Grop Hua Xi yang melancarkan usaha, 80% digunakan untuk usaha; Dari 80% yang digunakan untuk Usaha itu, 10% untuk bonus pemborong; 30% untuk bonus manager dan teknisi; 30% untuk bonus pegawai/buruh; 30% akumulasi modal untuk mengembangkan usaha.



Mereka mengeluarkan semboyan: “Pembagian lebih sedikit, akumulasi modal lebih besar, mencatatkan saham lebih besar”. Pelaksanaannya? Bonus yang seharusnya jatuh ketangan pribadi pemborong, buruh/pegawai, kenyataan hanya 20% yang diuangkan dan diterima orang bersangkutan, selebihnya 80% dicatatkan sebagai pembelian saham perusahaan Hua Xi Grops. Jadi sekarang ini saham perusahaan Hua Xi Grop telah lebih 70% menjadi hak-milik kolektif dan kurang dari 30% saham milik Komune Hua Xi semula.



Bagaimana pula dengan kehidupan Petani/Buruh didesa Hua Xi? Praktis mereka tidak ada hari libur, Sabtu dan Minggu tetap bekerja. Setahun hanya 2 hari libur Tahun Baru Imlek. Jadi mereka, penduduk yang datang dari luar harus lebih dahulu ajukan permohonan pada Kepala Barisan Produksi untuk pulang kampung.

Sedang bagi orang yang hendak keluarkan uang simpanan yang dalam bentuk saham itu, juga harus lebih dahulu mengajukan permohonan pada Dewan Desa. Dengan demikian, setiap penduduk desa Hua Xi, sudah ada uang simpanan setidaknya 1 juta Yan. Pembangunan perumahan bentuk vila dan pembelian mobil sedan yang dibagikan pada setiap penduduk desa itu diambil dari simpanan saham yang terkumpulkan.

Semoga dari kisah Desa terkaya di dunia tersebut diatas, bangsa ini bisa terinspirasi untuk mampu merevolusi mental para pemimpin-pemimpin di daerah mulai dari presiden, gubernur, bupati, camat, kepala desa, hingga di tingkat RT semuanya memiliki mental dan idiologi yang sama yaitu ingin sejahterakan warganya.

Silahkan anda share tulisan ini ke berbagai forum daerah anda, semoga kisah ini bisa dibaca oleh para pemimpin-pemimpin di sekitar kita. Setelah membaca semoga saja mereka setidaknya tahu dan akan lebih baik lagi kita doakan semoga para pemimpin-pemimpin kita bisa mencontoh untuk mensejahterakan warga yang dipimpinya. Amiiiin

Sumber: Silahkanshare

0 Response to "Desa Terkaya di Dunia dan Kisah Luar Biasa Pemimpinya"

Post a Comment