loading...

Siswi SMP di Bantul Sakit dan Akhirnya Meninggal Usai Diimunisasi MR

Rubingan, Kepala Sekolah SMP Negeri III Kasihan Bantul menerangkan, pihak sekolah tidak berani memberikan jawaban atas kematian Nana Puspita Sari.

Rubingan menyerahkan kejadian ini kepada pihak yang berwenang agar diselidiki lebih lanjut penyebab pasti kematian seorang siswinya.

"Pas ada suntik itu ada yang bilang dia agak nggak enak badan. Mungkin karena dia nggak ngomong kalau nggak enak badan, jadi ikut disuntik," terangnya.

Namun, Rubingan tak menampik pasca ikut imunisasi MR Nana izin tidak masuk sekolah selama sepuluh hari.

Dikabarkan, waktu itu Nana sempat mendapat perawatan di RS Wirosaban, RS Bethesda, dan terakhir sempat dirujuk untuk mendapatkan perawatan di RS Sardjito namun dia menolak.

"Dari keterangan yang kami peroleh Nana ini memutuskan untuk dirawat di rumah saja. Sayangnya saat dirawat di rumah kondisinya semakin memburuk," ungkapnya.

Rubingan menambahkan, waktu itu pihak sekolah juga sempat menengok kondisi Nana.

Disebutkan, pihak sekolah yang terdiri dari Wakepsek, guru-guru dan murid sekelas Nana sempat menggalang dana untuk kesembuhan Nana.

Sayangnya, pada Jumat kemarin pihak sekolah mendapat kabar bahwa Nana telah berpulang.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Pramudi Darmawan menyampaikan siswi NP mendapatkan suntikan vaksin MR pada Selasa (29/8). Suntikan vaksin yang merupakan program resmi dari pemerintah ini disuntikkan saat NP di sekolah. Pihak Dinkes tidak ingin buru-buru menyimpulkan penyebab kematian NP.

“Kami belum memastikan yang bersangkutan meninggal akibat suntik vaksin atau bukan. Sedang kita pelajari. NP disuntik pada 29 Agustus dan meninggal dunia 10 hari berselang” ujar Pramudi saat dihubungi, Senin (11/9).

Pramudi menjelaskan, NP sempat mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit paska mengeluh sakit usai disuntik vaksin MR. Meskipun demikian berbagai upaya yang dilakukan oleh tim medis gagal membuahkan hasil.

“Vaksin MR belum tentu menjadi penyebab NP meninggal. Vaksin MR yang disuntikkan telah dipastikan standar keamanannya. Per satu botol vaksin MR digunakan untuk menyuntik 10 anak. Yang meninggal ini satu. Kalau (vaksin) bermasalah, yang meninggal kan bisa 10 orang,” urai Pramudi.

Saat ini, pihak Dinas Kesehatan masih akan melakukan koordinasi untuk menelaah penyebab kejadian itu. Apakah NP meninggal berhubungan dengan vaksin atau disebabkan penyakit lain.

“Data (pasien) sudah ada dan akan ditelaah. Sementara belum bisa memberi kesimpulan,” ucap Pramudi.

Pihak keluarga NP saat didatangi Merdeka.com ke kediamannya enggan memberikan komentar. Ayah NP tak berkenan jika komentar keluarganya muncul di media. (Tribunnews/Merdeka)

0 Response to "Siswi SMP di Bantul Sakit dan Akhirnya Meninggal Usai Diimunisasi MR"

Post a Comment