loading...

Novel: Victor ini Lebih Berat dari Ahok, Selain Menyerang Islam juga Ancam Pembunuhan Massal

Pidato politisi Nasional Demokrat (Nasdem) Viktor Laiskodat dinilai lebih parah dari pidato Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang berujung dua tahun penjara.
“Victor ini lebih berat, lebih parah dari Ahok. Karena selain menyerang Islam, dia juga ancam pembunuhan massal,” tegas Novel saat dihubungi, Kamis (10/8/2017).
Apalagi, Ketua Fraksi NasDem DPR RI itu tak menyampaikan penyesalan atas ucapannya tersebut.
“Ahok aja udah minta maaf dan tidak merencanakan pembunuhan‎ kita proses, apalagi Viktor yang tidak melakukan permohonan maaf sama sekali,” ucap Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) ini.
Novel mengatakan, pihaknya akan segera melaporkan Viktor ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) karena menganggap ucapannya di Kupang, NTT‎ itu suatu pelanggaran HAM berat.
“Kita akan proses ke Komnas HAM karena ini pelangaran HAM berat. Dia kan mengancam pembunuhan masal,” tegas Novel.
Selain itu, Novel juga akan mendatangi Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) agar Viktor segera diberhentikan dari jabatanya sebagai wakil rakyat.
“Kita juga akan proses ke MKD untuk segera memberhentikan Viktor karena emang terdapat ujaran kebencian,‎ fitnah dan melanggar UU ITE,” tandasnya.
Viktor Laiskodat menjadi perbincangan dimulai dari beredarnya cuplikan video anggota DPR dari daerah wilayah Nusa Tenggara Timur itu berpidato di wilayah konstituennya.
“Ada sebagian kelompok mau bikin negara Khilafah dan celakanya partai-partai pendukungnya itu ada di NTT juga. Yang dukung supaya ini kelompok ekstremis ini tumbuh di NTT. Partai nomor satu namanya Gerindra, partai nomor dua itu namanya Demokrat, partai nomor tiga namanya PKS, partai nomor empat namanya PAN.” kata Laiskodat ditranskrip dari rekaman suara yang beredar.
“Catat bae-bae, calon bupati, calon gubernur, calon DPR dari partai tersebut, pilih supaya ganti negara khilafah. Mengerti negara khilafah? Semua wajib salat. Mengerti? Negara khilafah tak boleh ada perbedaan, semua harus salat. itu begitu, ini bukan pasal agama, ini mereka salah paham soal agama.” tegas Victor.
Dalam pidatonya, Viktor juga menjelaskan bahwa bukan khilafah yang diperlukan Indonesia melainkan toleransi. “You mau sembahyang silakan sembahyang, you mau salat 10 waktu silakan, you mau bakar rea silakan, selama menyembah Tuhannya,” kata Viktor.
“Nanti negara hilang, kita bunuh pertama mereka sebelum kita dibunuh. Ingat dulu PKI 1965, mereka tidak berhasil. Kita yang eksekusi mereka. Jangan tolak Perppu nomor 2 Tahun 2017,” tegasnya.
Dalam pidatonya Viktor telah mengingatkan kepada konstituennya bahwa ia tidak ada maksud memprovokasi. Namun nyatanya, sebagian kalangan masih mempersoalkan pidato Viktor bahkan membawanya ke ranah hukum. (kriminalitas.com)

0 Response to "Novel: Victor ini Lebih Berat dari Ahok, Selain Menyerang Islam juga Ancam Pembunuhan Massal"

Post a Comment